Rabu, 06 Agustus 2008

GREEN CODE

Ada perubahan kecil yang juga telah kita lakukan di IRD Obgin RS Sanglah. Yaitu untuk mempercepat response time dalam penanganan fetal distress (gawat janin). Kalau dahulu, jika kita ketemu kasus gawat janin sering kali kita harus menghubungi petugas OK, menghubungi perawat dan dokter anesthesi, menghubungi residen pediatri yang mana memerlukan rata-rata waktu bisa sampai 30 menit. Dan hal ini sangat mempengaruhi luaran bayi. Kemudian sering kita harus merayu dan kadang "memelas" agar tim OK mau percaya bahwa kasus yang kita hadapi adalah memang gawat janin.
Sekarang, sejak hampir satu tahun sudah kita melaksanakan satu sistem management gawat janin dengan sistem GREEN CODE. Dimana jarak waktu antara penentuan diagnosis gawat janin dan incisi kulit abdomen memerlukan waktu rata-rata kurang dari 10 menit. Malah ada waktu tercepat yaitu 5 menit. Sistem GREEN CODE ini alurnya adalah: residen yang menemukan gawat janin akan menghubungi telpon internal RS Sanglah di nomer 300, maka petugas operator telp akan mengumumkan dengan loudspeaker yang di pasang di semua sudut IRD dengan informasi:"Green code kamar bersalin nomer satu" yang diulang-ulang sebanyak 5 kali. Maka semua orang yang punya kemampuan melakukan SC,pembiusan, resusitasi neonatus, instrumen, asisten operasi akan serta merta berlari ke kamar operasi untuk melakukan penyelamatan terhadap gawat janin. Konsep ini seperti kode 'kulkul bulus". GREEN CODE (Kode hijau) hanya untuk kode kasus gawat janin. Dan selalu disiapkan 1 set bedah SC setiap saat. Operator telp baru akan menghentikan informasi lewat speaker tersebut jika semua tim sudah siap.Dimana koordinator kamar operasi akan menghubungi nomeo telp 300 dan mengatakan GREEN CODE SIAP. Jika ada yang terlambat datang (misalnya dokter anestesi,atau dokter anak)dan jika terjadi outcome janin buruk atau mati maka mereka akan bisa disalahkan atas keterlambatan. Setelah bayi dilahirkan, untuk konfirmasi diagnosis gawat janin dilakukan Analisa Gas Darah tali pusat. Dan telah ada sekitar 95 kasus gawat janin yang menggunakan fasilitas GREEN CODE ini. Sekarang kita (terutama residen kita) merasakan lebih tenang dalam menghadapi kasus gawat janin ini.
Mari kita dorong terus PERUBAHAN ke arah lebih baik dan benar di RS Sanglah (Kawitan) kita tercinta.

Salam
Hariyasa

4 komentar:

nyoman rudi mengatakan...

tiga bintang buat inovasi bli HYS teman-teman punya inovasi lain sebaiknya ditampilkan disini, siapa tahu bisa jadi bekal temen di daerah, otomatis nama ikalogi unud akan semakin berkibar.

Dr. dr. Mintareja Teguh, SpOG(KFM) mengatakan...

emangnya yang ikalogi hanya nyoman rudi aja ya...yang lainnya pada kemana? ha..habisnya 90% ikalogi unud pada kumpul semua di pulau dewata. Itu mungkin yang menyebabkan komunikasi tidak berjalan mulus di internet. Itu artinya apa? ha..artinya komunikasi telah berlangsung baik di pulau dewata

Dr. dr. Mintareja Teguh, SpOG(KFM) mengatakan...

Buat sejawat ikalogi yang tertarik belajar fetal terapi, kalau mau ikutan boleh. Saya ada rencana belajar di Leiden University-Belanda pada bulan Februari 2009 dengan Prof.Kanhai. Tapi biaya tanggung sendiri ya, kalau mau buruan karena kita dijatah (trannie dari Unpad sudah ada 8 orang, kuota tinggal 1 orang saja). Bila berminat saya akan email ke beliau.

Martayasa mengatakan...

Hai, MTG,
Selamat belajar ke Negeri orang
Saya nanti belajar dari kamu saja

Maaf ya.. di Bandung kemarin tidak sempat bertemu,

Hati-hati di Jalan, terutama di pesawat, jangan sampai ikutan "keracunan Arsenik"