Selasa, 24 Maret 2009

RENUNGAN GALUNGAN, NYEPI, KUNINGAN


Tahun ini adalah tahun penuh berkah, betapa tidak....dalam setahun ini acara baik lokal maupun nasional terangkai dalam satu langkah. Terutama di bali, nuansa keragaman sangat terasa belum selesai umat hindu merayakan hari raya galungan disela galungan dan kuningan datang hari raya nyepi yang merupakan rangkaian umat hindu menyambut tahun baru saka 1931, dua hari raya dengan nuansa yang berbeda. galungan merupakan kemenangan dharma melawan adharma yang namanya upacara kemenangan jelas tampak suasana meriah pada saat pelaksanaannya. sementara pada saat hari raya nyepi umat hindu melaksanakan tapa brata penyepian yang ditandai dgn amati gni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan( suasana sangat sepi......). di harapkan umat hindu mampu mengendalikan diri dari cobaan dan godaan yang datang dari dalam maupun dari luar diri kita. Berselang beberapa hari pemilu yang merupakan momentum bersejarah dalam gerak langkah bangsa ini 5 tahun ke depan dimana pelaksanaannya bertepatan dgn acara panca bali krama di pura besakih. pada saat ini umat hindu dituntut menjalankan dharma agama dan dharma negara. Tapi apapun namanya yang terpenting dalam kehidupan ini adalah bagaimana kita menyelaraskan hidup ini, kehidupan beragama jalan, sedangkan kewajiban kita sebagai anak bangsa tetap juga terlaksana. semoga kebaikan datang dari segala penjuru.
SELAMAT MERAYAKAN GALUNGAN, NYEPI, DAN KUNINGAN
UNTUK SEMUA SEJAWAT YANG MERAYAKANNYA


salam

INyoman Rudi Susantha

Sabtu, 07 Maret 2009

SOCRATES SARINGAN 3 KALI


Di jaman Yunani kuno, Socrates adalah seorang terpelajar dan intelektual yang terkenal reputasinya karena pengetahuan dan kebijaksanannya yang tinggi.
Suatu hari seorang pria berjumpa dengan Socrates dan berkata, “Tahukah anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah seorang teman anda?”
“Tunggu sebentar,” jawab Socrates. “Sebelum memberitahukan saya sesuatu, saya ingin anda melewati sebuah ujian kecil.
Ujian tersebut dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali.”
“Saringan tiga kali?” tanya pria tersebut. “Betul,” lanjut Socrates.
“Sebelum anda mengatakan kepada saya mengenai teman saya, mungkin merupakan ide yang bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan anda katakan. Itulah kenapa saya sebut sebagai Ujian Saringan Tiga Kali.
Saringan yang pertama adalah KEBENARAN. Sudah pastikah anda bahwa apa yang anda akan katakan kepada saya adalah benar?” “Tidak,” kat a pria tersebut,”sesungguhnya saya baru saja mendengarnya dan ingin memberitahukannya kepada anda”. “Baiklah,” kata Socrates. ” Jadi anda sungguh tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak.”
Sekarang mari kita coba saringan kedua yaitu :KEBAIKAN Apakah yang akan anda katakan kepada saya mengenai teman saya adalah sesuatu yang baik?” “Tidak, sebaliknya, mengenai hal yang buruk”. “Jadi,” lanjut Socrates, “anda ingin mengatakan kepada saya sesuatu yang buruk mengenai dia, tetapi anda tidak yakin kalau itu benar.
Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya,yaitu: KEGUNAAN
Apakah apa yang anda ingin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut akan berguna buat saya?” “Tidak, sungguh tidak,” jawab pria tersebut. “Kalau begitu,” simpul Socrates,” jika apa yang anda ingin beritahukan kepada saya… tidak benar, tidak juga baik, bahkan tidak berguna untuk saya, kenapa ingin menceritakan kepada saya ?”
Sebuah panah yang telah melesat dari busurnya dan membunuh jiwa yang tak bersalah, dan kata- kata yang telah diucapkan yang menyakiti hati seseorang, keduanya tidak pernah bisa ditarik kembali.
Jadi sebelum berbicara, gunakanlah Saringan Tiga Kali.

salam
nyoman rudi susantha